POLITIK

Hj Lucianty Bakal Berpihak Pada Masyarakat, Siap Wakafkan Diri untuk Muba

Arahberita.co.id — Ir Hj Lucianty saat ini mengemban amanah sebagai Ketua Pimda PKN Sumsel yang bertanggung jawab dengan segala daya dan upaya ikut dalam Pileg dan partai PKN medapat 5 kursi untuk DPRD kabupaten/kota dan 1 kursi DPRD Sumsel.

Hj Lucianty menceritakan bahwa dirinya memiliki background Sarjana Teknik dengan awal karir sebagai Konsultan Teknik dan pernah menjadi Pimpinan Cabang di salah satu Perusahaan, namun berangkat dari alm suaminya Pahri Azhari berpolitik maka Ia menyupport dan saat ini ikut berpolitik.

“Jadi dari situ berpolitiknya jalan dan berkarir sebagai pengusaha pun berjalan, kalau pengsaha sudah mendarah daging , saat bapak menjabat sebagai eksekutif saya menyalurkan itu dengan kegiatan-kegiatan yang berpihak dan memperhatikan masyarakat,” tukasnya.

Tradisi dan budaya Kabupaten Musi Banyusin (Muba) yang telah melekat dalam kehidupan Ir Hj Lucianty SE yang membuatnya bertekat kuat untuk memperjuangkan masyarakat Muba dengan maju sebagai Calon Bupati Muba pada 27 november mendatang.

Melalui tagline Muba Sehati, Ketua Pimda PKN Sumsel, Hj Lucianty menerangkan dengan duduk di kursi eksekutif maka Ia dapat memberikan manfaat, berbuat langsung dan bersentuhan langsung dengan masyarakat Muba.

“Muba buat saya spesial karena almarhum pak Pahri orang asli Musi Banyuasin dan saya 10 tahun tinggal di Muba, saya ingin sekali berbuat yang terbaik untuk Muba baik perorangan maupun secara bersama-sama tapi kalau kita duduk di eksekutif maka bisa berbuat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkap Hj Lucianty dalam podcast dengan host Dr. Hadi Prayogo M.I.kom., Direktur Komersial Detik Sumsel.

Dengan niat tulus dan ikhlas Hj Lucianty yang telah dirasakan oleh masyarakat Muba, membuat masyarakat mendukung dan meminta Hj Lucianty untuk menjadi Bupati Muba.

Ia menjelaskan bahwa kedekatan emosional telah terjalin seperti dengan ibu-ibu pengajian, kelompok ibu-ibu PKK dan Komunitas lainnya semenjak almarhum suaminya menjabat.

“Ikatan emosional itu yang menjadi kuat dan sulit dipisahkan walaupun kami berada dalam jarak yang jauh tapi komunikasi itu masih berjalan hinggga saat ini dan mereka mengatakan bahwa ibu harus kembali ke Muba bersama mereka. Dengan bismillah saya mewakafkan diri saya untuk Musi Banyuasin,” terangnya.

Dikatakan wanita yang pernah menjabat sebagai wakil ketua Kadin ini, Muba adalah kabupaten yang kaya bahkan termasuk dalam urutan lima terkaya di Indonesia tapi tingkat kemiskinan masyarakat Muba menempati empat terbawah sehingga masyarakat Muba tergolong dalam masyarakat yang miskin.

“Maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Muba masih menjadi penonton bukan yang ikut dalam roda perputaran ekonomi di Muba, itu membuat kita sangat menyayangkan. Apabilah saya terpilih maka itu hal pertama yang akan saya pejuangkan, selain itu yang baik akan kita lanjutkan dan yang belum baik akan kita tingkatkan,” ujarnya.

Lucianty menyebutkan jika Kabupaten Muba sangat lengkap dengan kekayaan alam diamana terdapat minyak, gas, batubara, perkebunan sawit dan juga perikanan, maka menjadi PR besar untuk Bupati Muba untuk mengoptimalkan potensi yang dapat dikembangkan tersebut termasuk penyerapan tenaga kerja yang cukup harus dipikirkan oleh pemerintah.

“Jadi tidak hanya berkebun sawit dan menjual hasil sawitnya tapi kita ambil hulu ke hilir bagaimana yang keluar dari Muba yang sudah jadi seperti minyak goreng atau apapun yang sudah menjadi produk.

Lucianty mengatakan, pemimpin adalah kalifah, harus menjadi contoh yang baik buat masyarakatnya yang diharapkan kedepannya dipimpin oleh pemimpin yang berpihak kepada masyarakat, mendengarkan saran, masukan dan keluhan dari masyarakat sekecil apapun itu.

“Jangan kita memecahkan masalah yang besar tapi masyarakat yang kecil dan sangat berpengaruh untuk msyarakat itu kita tinggalkan, pemimpin itu harus mau dikoreksi yang dianggap sebagai kecintaan masyarakat pada pemimpinnya dan harus didengarkan,” ucapnya.

Hadapi kontestasi pemilu dengan tenang, nyaman, tentram dan damai dengan fokus memilih pemimpin yang terbaik.

“Jangan mengkotak-kotakkan ini penduduk asli muba dan itu kan membingungkan tapi yang penting bukan asli atau bukan tapi niatnya,” tukasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button