PEMERINTAHAN

Dinas Perkebunan Lahat Tanam Padi Disela Kebun Sawit

Arahberita.co.id – Menyikapi kian berkurangnya lahan persawahan di Kabupaten Lahat, buat Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat ikut andil mencari solusi membuat lahan pertanian baru dengan memanfaatkan lahan perkebunan sawit. Yakni dengan melakukan budidaya Padi Gogo alias Padi Darat.

Rencana ini rupanya pilot project (Percontohan) Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH). Dimana rencananya, penanaman perdana budidaya pagi Gogo atau darat ini, akan ditanam di areal lahan perkebunan peremajaan kelapa sawit rakyat.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraeni SSTP MSi membenarkan, program ini merupakan pilot project (Percontohan), saat ini tengah dalam proses pendataan. Untuk kawasan percobaan Padi Gogo ini, akan disiapkan lahan seluas 1.059 hektar (Ha), di wilayah peremajaan sawit rakyat, di Desa Wanaraya, Kecamatan Kikim Barat.

“Jadi Padi Gogo itu nanti ditanam di sela-sela lahan perkebunan kelapa sawit yang diremajakan. Tanaman Padi Gogo ini tetap membutuhkan air, tapi tidak dari irigasi pada umumnya, melainkan dari curah hujan yang saat ini masih mendukung,” ujar Vivi Anggraeni, Kamis (28/3/2024).

Vivi menambahkan, tujuan dari program ini, tidak lain guna meningkatkan produksi padi di Kabupaten Lahat. Sekaligus, untuk menekan harga beras yang tinggi di pasaran diperiode mendatang. Jika pilot projek ini berjalan sesuai harapan, maka kemungkinan besar akan dilakukan secara kontinyu, khususnya bagi wilayah yang jauh dari aliran irigasi.

“Kita akan amati dan pantau terus perkembangan Padi Gogo tersebut. Mudah-mudahan semuanya berjalan baik sesuai rencana. Untuk mewujudkannya, pihaknya juga akan menyalurkan benih bibit Padi Gogo, ke desa-desa lain, sembari menunggu datangnya benih dari Kementan RI,” sampainya.

Sementara, Direktur PPHH, Kementerian Pertanian, Ir Bambang Sugiharto menerangkan, dari hasil penelusuran melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat, penanaman Padi Gogo di lahan perkebunan tergolong baru di Lahat. Tentu sangat menarik, karena manfaatnya sangat besar bagi perkebunan dan masyarakat.

“Cukup mencolok sekali perbedaannya. Jika biasanya padi ditanam di kawasan persawahan yang gunakan aliran air dari irigasi, Padi Gogo ditanam disela lahan perkebunan sawit. Ini belum ada yang terapkan di Kabupaten Lahat,” terangnya.

Bambang Sugiharto menjelaskan, tanaman Padi Gogo ini, masih mengandalkan bantuan air, namun hanya gunakan air hujan, bukan air dari irigasi. Tanaman ini mengunakan sistem tabur benih di dalam lubang tugal, dengan kebutuhan benih mencapai 30-40 kg per hektar. Namun untuk waktu panen ada perbedaan. Jika padi biasa membutuhkan waktu lebih kurang 90 hari, sedangkan Padi Gogo bisa mencapai sekitar 120-150 hari, tergantung jenis varietas padi.

“Penanaman padi ini dilakukan disela tanaman kelapa sawit, tapi dengan catatan masih muda, dibawah 5 tahun, atau yang batangnya belum tinggi. Sehingga tidak menutupi cahaya matahari dan nutrisi untuk tanaman Padi Gogo,” jelasnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button