PEMPROV SUMSEL

Arahan Presiden Joko Widodo Sinkronisasikan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Pusat

Jakarta, Detiksumsel.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2024 dalam rangka penyempurnaan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/4/2024).

Musrenbangnas ini juga dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.

Disela Musrenbangnas 2024 itu, Fatoni menyampaikan tentang pentingnya sinkronisasi antara pusat dan daerah. Sinkronisasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo itu menurut Fatoni bisa berasal dari pusat dan bisa juga berasal dari bawah (daerah).

“Dikedua arah inilah, kemudian di tengahnya kita melaksanakan musyawarah Jadi Musrenbang itu membahas perencanaan dari atas (pusat) dan perencanaan dari bawah (daerah). Perencanana dari bawah inilah yang harus kita sinkronkan dengan kebijakan dari atas,” jelasnya.

Khusus di Sumsel kata Fatoni, Pemprov sudah bersama-sama dengan Bupati dan Walikota se Sumsel sudah melakukan diskusi dan bersama-sama berkomitmen memperkuat sinkronisasi pusat dan daerah.

“Untuk Sumsel sudah sesuai dengan perencanaan yang ada di pusat sudah. Tinggal detailnya yang harus kita kawal dan pastikan,” jelas Fatoni.

Sementara itu dalam arahannya Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada situasi yang tidak mudah dan tntangan yang tidak gampang. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 3,2 persen dampak runtutan dari covid juga masih terasa sampai sekarang. Bahkan beberapa negara telah masuk pada resesi, Jepang Inggris dan beberapa negara eropa berada pada posisi menuju resesi.

Oleh sebab itu Jokowi mengingatkan agar semua mengedepankan kehati-hatian dalam mengelola fiskal, mengelola anggaran dan betul-betul harus prudent sehingga tidak ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang sudah dibuat. Ia juga mengingatkan agar semua memperhatikan skala prioritas.

Lebih jauh Jokowi mengatakan saat ini semua negara takut pada 3 hal yang pertama harga minyak dan bunga pinjaman karena begitu bunga pinjaman naik maka beban pada fiskal akan sangat besar. Oleh sebab itu semua pihak dihimbau untum hati-hati dalam mengelola anggaran yang ada. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button